Subuh tadi, menjadi Subuh terakhir untuk pengajian rutin mahasiswa asrama putra dan putri, yang dibina langsung oleh Wakil Ketua I STAI Al-Furqan Makassar (Dr. Muhammad Tang, M.Si). Mushalla Al-Karim STAI Al-Furqan, 18/06/2022.
Pengajian tersebut diisi oleh kajian-kajian kitab klasik dari ulama-ulama terdahulu, seperti Ta'lim Muta'allim (Adab), Jurumiyah (Nahwu), Matan Taqrib (Fiqih), Arbain Nawawi (Hadits), Jauharul Maknun (Balaghah), Waraqat (Ushul Fiqih), Sulamul Munawwaraq (Mantiq), Aqidatul Awam (Aqidah), dan Bulughul Maram (Fikih/Hukum Islam).
Dalam pengantarnya Dr. Muhammad Tang, M. Si, menyatakan:
"Tujuan diadakannya pengajian subuh ini sebagai bagian dari upaya kampus kami, dalam merespon dan memperkuat keaswajahan dan keislaman mahasiswa, sebab kita telah pahami bersama bahwa tidak semua mahasiswa (yang masuk) berasal dari latar belakang santri."
Mengingat STAI Al-Furqan Makassar sejak pendiriannya 1987 sampai sekarang, terus memperkokoh diri sebagai benteng (Ahlu Al-Sunnah wal Jama'ah) di Sulawesi Selatan, yang pada saat bersamaan juga terus mempertajam pengembangan Ilmu Al-Qur'an (Tahfidz, Tilawah, dan Kaligrafi), sebagaimana yang telah diamanahkan dan diiijazahkan (ritarima) oleh para pendiri STAI Al-Furqan Makassar.
Di akhir penutupan pengajian tersebut, menjadi sesi haru bagi mahasiswa saat dikisahkan tentang bagaimana kisah dibalik kitab Jurumiyah tentang murninya hati dan kedekatan pengarangnya dengan Allah SWT, yaitu Syekh Ahmad Shonhaji.
Yang seperti halnya umum diketahui, bahwa kitab Jurumiyah adalah kitab yang ampuh, Setelah Syekh Shonhaji mengarang kitab Jurumiyah, kitab itu dibuang ke laut. "Sambil membuang kitab, beliau berkata 'Kalau kitab ini akan bermanfaat, walaupun aku buang ke laut, akan kembali.' Ketika Syekh Shonhaji pulang ke rumah, kitab itu sudah ada di meja kamarnya.
Al-Fatihah untuk para Auliya' dan para Anbiya'. Aamiin.
~~~
© STAI AL-FURQAN INFO