Hentikan Eksploitasi Akademis dan Monopoli Kebijakan Untuk Mahasiswa

   
Hentikan Eksploitasi Akademis dan Monopoli Kebijakan Untuk Mahasiswa

Hentikan Eksploitasi Akademis dan Monopoli Kebijakan Untuk Mahasiswa

 

~~~

Oleh: Ahmad Abdullatif, S. H., M.H

(Alumnus STAI Al-Furqan Makassar Angk. 014) 

____

Di badan dan anggota tubuh yang sehat, dikarenakan ada hati yang sehat, begitupula sebaliknya jika hatinya kotor, maka hancurlah seluruh anggota badan. Begitulah kira-kira syarah sebuah riwayat mensabdakan. 


Anatomi serta analogi tersebut berlaku pula bagi sebuah lembaga yang didalamnya terdapat sistem, konsep, serta struktur, yang berjalan sebagaimana anggota tubuh, dan visi serta niatnya yang berjalan sebagaimana hati. 


Namun ketika orientasi niat dan visinya telah kotor. Maka bisa dipastikan sistem, konsep, serta strukturnya akan kotor sekotor-kotornya. 


Selama beberapa tahun, dan akhir-akhir ini menjadi bagian formil dari lembaga yang telah melahirkan saya sebagai akademisi--STAI Al-Furqan Makassar. Telah tampak aura non-referentif bagi sehatnya ekosistem lembaga perguruan tinggi. 


Selaku alumni. Saya tentu punya tanggung jawab melihat adik-adik saya mendapat hak akademik yang layak sebagaimana mestinya dan seharusnya. 


Bukan dengan diam dan pasrah melihat eksploitasi akademis dan monopoli kebijakan yang dikeluarkan oleh pimpinan. Olehnya itu catatan ini ditelurkan.


Dimulai dari diredup dan dibungkamnya gerakan-gerakan kemahasiswaan, yang katanya tidak berdampak pada promosi kampus. Pertanyaannya apakah kampus hanya wadah promosi untuk menggaet iuran-iuran baru??. 


Kemudian adanya kongkalikong tahta pimpinan, yang tentunya menjalar ke kebijakan-kebijakan, yang membuat mahasiswa hanya bisa menganga dan pulas dari ketidakberdayaannya. 


Yang paling trending, adanya kenaikan pembayaran seminar proposal. Tentu sangat sensitif ketika kita membahas uang dan keuangan. Namun sangat tidak akademis jadinya dan sangat tampak keculasannya, bila tak ada moderasi transparansi sebab-akibat kenaikan harga tersebut terjadi. 


Sudahlah. Setiap ketidakadilan yang diperjualbelikan ada harga perlawanan yang harus anda bayarkan. Ingat mahasiswa STAI Al-Furqan tidak sendirian ada alumninya yang siap bergerak di barisan terdepan, demi melawan kemunafikan. 


~~~

Tim Penyunting: Al-Furqan Media

©STAI AL-FURQAN INFO








Last update
Add Comment